Blu-Jek Resmi Ramaikan Persaingan Ojek Berbasis Online
https://tekno.kombecks.com/2015/09/blu-jek-resmi-ramaikan-persaingan-ojek.html
Blu-Jek hari ini, Kamis (17/9/2015), resmi meluncurkan layanan ojek berbasis online menantang layanan serupa lainnya seperti Go-Jek, GrabBike, dan Ojesy. Sama dengan layanan lainnya, Blu-Jek juga mengusung misi memecahkan masalah kemacetan di berbagai kota, terutama Jakarta.
Peresmian beroperasinya Blu-Jek ditandai dengan pemakaian seragam dan helm berwarna biru kepada driver-nya oleh para pendiri Blu-Jek, Michael Manuhutu (founder) dan Garrett Kartono.
"Blu-Jek ingin menjadi salah satu alternatif untuk memecahkan persoalan macet di Jakarta," ujar Garrett Kartono, co-founder Blu-Jek.
Menurut Garret, kata Blu pada nama Blu-Jek berasal dari kata "blusukan". "Blu-Jek itu berasal dari kata 'blusukan' yang artinya masuk ke tempat tertentu untuk mengetahui sesuatu," kata Garret.
Berbeda dengan Go-Jek dan GrabBike yang mengusung warna hijau, Blu-Jek mengusung warna kebesaran biru, sesuai namanya.
Untuk dapat menikmati layanan ini pengguna dapat mendownload aplikasi Blue-Rider yang tersedia di Google Play Store dan App Store. Selain itu juga ada aplikasi jasa pengiriman barang (Blue-Pick), belanja (Blu-Shop), dan jasa pembelian serta pengantar makanan (Blu-Menu).
"Keempat layanan ini bisa diakses di aplikasi kita dengan mengunduhnya di Google Play Store untuk smartphone Android, atau di toko aplikasi Apple bagi pengguna iPhone," jelas dia.
Sebagai promosi, saat ini Blu-Jek memberikan potongan harga sebesar Rp25 ribu kepada 1.000 pelanggan pertama mereka. Jadi jika penumpang dikenaikan biaya Rp30 ribu, penumpang tinggal membayar kekurangannya Rp5 ribu saja.
"Jadi, pada promo ini, apabila penumpang dikenakan Rp30 ribu, maka ia hanya membayar sisanya, yaitu Rp5 ribu," kata Garrett
Sementara, tarif normal Blu-Jek ini penumpang akan dikenakan biaya Rp25 ribu untuk lima kilometer dan Rp4 ribu per kilometer berikutnya.
Garrett mengaku dalam pembentukan Blu-Jek ini semuanya berasal dari dana sendiri dengan investasi mencapai miliran rupiah. Artinya, belum melibatkan investor dari luar untuk melahirkan aplikasi transportasi ini.
